Showing posts with label Segedong. Show all posts
Showing posts with label Segedong. Show all posts

Saturday, June 1, 2024

Pelantikan PKD se-Kecamatan Segedong

Panwascam Segedong. Sebanyak 6 Pengawas Kelurahan/Desa se-Kecamatan Segedong resmi dilantik di ruang pertemuan Desa Peniti Dalam I, sabtu (1/6/2024) sore.

Pelantikan PKD Se-Kecamatan Segedong


Pelantikan dan pengambilan sumpah janji Pengawas Kelurahan/Desa (PKD) untuk Pilkada tahun 2024 dilantik langsung oleh Ketua Komisioner Panwascam Segedong, saudara Pitra. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan agar amanah yang diberikan dilaksanakan semaksimal mungkin. Selalu menjaga integritas, bersikap profesianal dan menjunjung tinggi kode etik dalam segala aktivitas selama Pilkada. Selain itu, komunikasi dalam menjalankan tugas jangan sampai terputus, harus tetap terjaga dengan baik.

Dalam pelantikan tersebut turut hadir pula Sekcam Segedong, Polsek Segedong, Danramil Jongkat-Segedong, Ketua PPK Segedong, Kepala Desa se-Kecamatan Segedong/ yang mewakili dan tamu undangan lainnya.

Panwascam Segedong juga merilis nama-nama Pengawas Kelurahan/Desa se-Kecamatan Segedong yang sudah dilantik, berikut daftar namanya:

1. Desa Peniti Besar: Munandar
2. Desa Purun Besar: Masyudi
3. Desa Sungai Burung: Mubassirin
4. Desa Parit Bugis: Markandi
5. Desa Peniti Dalam I: Jamaluddin
6. Desa Peniti Dalam II: Apandi

Wednesday, December 20, 2023

Panwascam Segedong Akan Merekrut 76 Petugas PTPS

Panwascam Segedong akan melakukan rekrutmen dan seleksi Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS) untuk pemilu tahun 2024. Setidaknya dibutuhkan 76 orang petugas yang nantinya akan tersebar di 6 desa. Desa Peniti Dalam I membutuhkan sebanyak 12 petugas, Desa Sungai Burung membutuhkan sebanyak 9 petugas, Desa Sungai Purun Besar membutuhkan sebanyak 16 petugas, Desa Parit Bugis membutuhkan sebanyak 7 orang, Desa Peniti Besar membutuhkan 18 petugas dan Desa Peniti Dalam II membutuhkan sebanyak 14 petugas.

Panwaslu Kecamatan Segedong




Tugas Pengawas Tempat Pemungutan Suara (PTPS)


Berdasarkan Peraturan Bawaslu Nomor 1 Tahun 2020 pasal 23, dalam melaksanakn tugas, wewenang dan kewajiban penyelenggaraan pengawasan pemilu atau pemilihan, Pengawas TPS mempunyai fungsi:


1. Pencegahan dugaan pelanggaran pemilu dan pemilihan

2. Pengawasan tahapan pemungutan dan penghitungan surat suara pemilu atau pemilihan

3. Pengawasan pergerakan hasil penghitungan suara

4. Penerimaan laporan dan atau temuan dugaan pelanggaran pemilu atau pemilihan

5. Penyampaian laporan dan atau temuan dugaan pelanggaran pemilu atau pemilihan kepada Panwaslu Kecamatan melalui Panwaslu Kelurahan/Desa


Kapan Perekrutan Pengawas TPS Pemilu 2024 akan dibuka?


Pembentukan Pengawas TPS setidaknya dilakukan paling lambat 23 hari sebelum pemungutan suara dilakukan. Jika berpacu pada Pemilu 2024 dilaksanakan pada tanggal 14 Februari,  maka jadwal pendaftaran PTPS akan dibuka sebelum tanggal 22 Januari. Berdasarkan pengalaman-pengalaman sebelumnya, perekrutan tersebut biasanya dilakukan setelah pendaftaran KPPS telah dilaksanakan. Untuk kelanjutan yang lebih jelas, tetap stay tune di media sosial Panwascam Segedong.


Baca juga: Daftar Lokasi Terlarang Pemasangan Alat Peraga Kampanye di Kabupaten Mempawah

Tuesday, December 12, 2023

Daftar Lokasi Terlarang Pemasangan APK di Kabupaten Mempawah

Rakor Pengawasan Tahapan Masa Kampanye


Panwascam Segedong. Tidak terasa pemilu serentak tahun 2024 semakin dekat. Dimana saat ini tahapan pemilu sudah memasuki masa kampanye, yang pastinya masing-masing calon giat memperkenalkan diri ke masyarakat. Salah satu cara untuk mensosialisasikan diri tersebut adalah melalui alat peraga kampanye (APK). Jadi jangan heran jika di pinggir jalan sudah banyak dipenuhi baliho milik dari peserta pemilu tahun 2024.


Selain tempat ibadah, fasilitas kesehatan, pendidikan dan pemerintahan, ternyata di Kabupaten Mempawah juga telah ditetapkan beberapa titik yang dilarang untuk pemasangan alat peraga kampanye (APK). Hal ini tentunya berdasarkan pada Surat Keputusan KPU Kabupaten Mempawah No. 141 Tahun 2023. Adanya keputusan tersebut berdasarkan pertimbangan untuk menjaga nilai estetika keindahan dan ketertiban umum.


Berikut daftar lokasi di Kabupaten Mempawah yang dilarang untuk memasang alat peraga kampanye (APK):


Kecamatan Mempawah Hilir


1. Taman Mempawah di depan PU

2. Taman Teratai

3. Taman Aulia Rubini

4. Taman Waterfront

5. Taman Bestari

6. Taman Tugu Pak Tani

7. Taman Adipura

8. Taman Benteng

9. Disepanjang bahu jalan dan diatas atau didalam parit dimulai BPDB (Jl. Daeng Manambon, Desa Kuala Secapah) sampai dengan simpang Taman Benteng (Kelurahan Terusan)

10. Terminal Mempawah

11. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

12. Tiang listrik

13. Pohon


Kecamatan Mempawah Timur


1. Simpang 3 turun jembatan tol arah Antibar dan Pulau Pedalaman

2. Simpang 3 masuk ke arah GOR Opu Daeng Manambon

3. Lokasi GOR Opu Daeng Manambon

4. Simpang 3 Kelurahan Pasir Wan Salim masuk ke Desa Pasir Panjang

5. Simpang 3 Antibar Tugu Garuda

6. Tikungan sepanjang jalan mulai dari tikungan gardu induk PLN Senggiring sampai dengan sebelum toko Al-Bisayaroh

7. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

8. Tiang listrik

9. Pohon


Kecamatan Sungai Kunyit


1. Tikungan Desa Semudun

2. Tikungan Sungai Tanjung, Desa Sungai Dungun

3. Tikungan Desa Sungai Limau deapan PT. EUP

4. Tikungan Desa Sungai Kunyit Laut depan PT. PELINDO

5. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

6. Tiang listrik

7. Pohon


Kecamatan Sungai Pinyuh


1. Taman Simpang 3 tugu pasar Sungai Pinyuh

2. Terminal Sungai Pinyuh

3. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

4. Tiang listrik

5. Pohon


Kecamatan Anjongan


1. Sepanjang jalan raya TNI 643 Moton

2. Sepanjang jalan raya Desa Dema dan Pak Bulu, jalan raya ABRI di Pladis

3. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

4. Tiang listrik

5. Pohon


Kecamatan Toho


1. Disimpang 3 Desa Toho Ilir dari area PT. TIRTA SUKSES PERKASA (Club) sampai dengan gapura batas desa, antara Desa Pak Laheng dan Toho Ilir

2. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

3. Tiang listrik

4. Pohon


Kecamatan Sadaniang


1. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

2. Tiang listrik

3. Pohon


Kecamatan Segedong


1. Simpang 3 antara jembatan dan masuk ke Segedong (Desa Sungai Burung)

2. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

3. Tiang listrik

4. Pohon


Kecamatan Jongkat


1. Tikungan Wajok Hulu

2. Tikungan Wajok Hilir Simpang 4

3. Simpang Sungai Nipah

4. Simpang Peniti Luar

5. Terminal Jongkat

6. Semua jembatan yang menjadi fasilitas umum

7. Tiang listrik

8. Pohon


Friday, December 8, 2023

Mengenal Panwaslu Kecamatan Segedong

Panwascam Segedong. "Bersama rakyat awasi pemilu, bersama Bawaslu tegakkan keadilan pemilu". Begitulah slogan yang sering digaungkan oleh pihak Bawaslu dan jajarannya. Dimana dalam terciptanya pemilu yang demokratis dan berkualitas, diperlukan juga adanya partisipasi masyarakat untuk mengawasi pemilu.

Panwaslu Kecamatan Segedong


Untuk pemilu 2024 kedepan, terdapat juga petugas yang akan mengawasi penyelenggaraan pemilu di tingkat kecamatan. Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan atau yang sering disebut Panwascam adalah panitia yang dibentuk oleh Bawaslu Kabupaten/Kota yang terdiri dari 3 anggota. Panwaslu Kecamatan tersebut bersifat ad hoc yang memiliki makna bahwa Panwascam sebagai penyelenggara Pemilu yang langsung bersentuhan dengan penyelenggara dan peserta pemilu yang berkerja ditingkat bawah, bersifat sementara, sekaligus sebagai garda terdepan dalam pengawasan tahapan Pemilu. Berikut merupakan struktur organisasi Panwaslu Kecamatan Segedong:

KOMISIONER

1. Ketua: Pitra,Sp (Koordinator Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, Pelatihan, Data dan Informasi)
2. Anggota: Sabani (Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat)
3. Anggota: Tedi Rohadi (Koordinator Divisi Penanganan, Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa)

SEKRETARIAT

1. Koordinator Sekretariat: Elwin Setiana, SE
2. Bendahara: Muhammad Efendi
3. Junaidi: Staf Divisi SDM, Organisasi, Pendidikan, Pelatihan, Data dan Informasi
4. Yusra: Staf Divisi Hukum, Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Hubungan Masyarakat
5. Dede Sri Delvey: Staf Koordinator Divisi Penanganan, Pelanggaran, dan Penyelesaian Sengketa
6. Noviah Wati: Pramusaji
7. Arif Maulana: Keamanan

PANWASLU KELURAHAN/DESA

1. Jamaluddin: Desa Peniti Dalam I
2. Mubassirin: Desa Sungai Burung
3. Masyudi: Desa Sungai Purun Besar
4. Markandi: Desa Parit Bugis
5. Munandar: Desa Peniti Besar
6. Apandi: Desa Peniti Dalam II

Lokasi sekretariat: Jalan A. Rasyid RT 007 RW 002 Desa Peniti Dalam I

Sunday, May 22, 2022

Segedong: Naik Sampan Hingga Nongkrong di Lokale

Jika anda bicara Segedong, pasti akan ada banyak kisah yang diceritakan. Mulai dari transportasi air yang hilir-mudik disungai, keragaman budaya yang begitu harmonis, hingga kebakaran pasar segedong pada tahun 2015 silam. Semua terekam jelas dalam jejak pikiran, merangkai sebuah alur yang sulit dilupakan.

Reuni Kecil IPA12


Saat itu, pukul 20.15 WIB. Dilayar handphon, tampak pesan masuk dari seorang teman. Sebut saja namanya Icak, teman cewek saat masa SMA dulu, mengajak untuk ketemuan bersama angkatan IPA12 lainnya. Meskipun sudah lama tidak jumpa, namun komunikasi kami di dunia maya tidak pernah putus. 


Sebenarnya agak berat untuk menuruti kemauannya. Selain hari yang sudah malam dan jarak yang cukup jauh (mesti melewat jalan kecil dan sepi tanpa rumah sepanjang 3km) namun juga karena ada teman yang sedang bertamu. Apalagi saat itu kendaraan dipakai abang, jadi mesti menyusul dulu baru bisa menggunakan. 


"Ayoklah, besok udah mau balek. Bile agik nak ngumpol?" Sebuah pesan kembali masuk. Menerima tulisan tersebut betul-betul membuat beban moral bagi saya. Bagaimana tidak? Seorang teman yang datang dari jauh sudah merelakan waktunya untuk berjumpa. Lah saya? Masih antara 'iya' dan 'tidak' untuk memenuhi kemauannya.


Hingga akhirnya saya mengaminkan permintaannya. Jam 21.20 WIB beranjak menuju Lokale, tempat yang telah dijanjikan. Kendaraan melaju cukup kencang, melewati seribu jembatan, bahkan kuburan yang hanya selangkah dari bibir jalan. 


Betapa senangnya ketika sampai dilokasi. Bukan! Bukan karena telah berhasil melalui jalanan kecil dengan seribu jembatan, melainkan karena bisa jumpa dengan teman lama. Yah, meskipun tidak semuanya bisa turut hadir. Kami semua maklum, karena masing-masing tentunya punya kehidupan masing-masing dan hal yang diprioritaskan.


Kami pun saling berjabat tangan dan saling menanyakan kabar. Lalu duduk dan saling berbincang mengenai segala tema. Dari kejadian sekarang, masa lalu hingga rencana kehidupan dimasa depan. Witz...


Singkat cerita, perbincangan mengarah pada perkembangan Segedong yang sekarang. Siapa sangka kalau tempat yang katanya jauh dan ujungnya buntu kini bisa punya tempat nongkrong yang kekinian. Apalagi Lokale adalah brand lokal Pontianak yang terkenal. Rasanya masih belum percaya kalau mereka mau buka cabang disini.


Padahal, dulu Segedong adalah wilayah yang masih bisa dikatakan cukup terisolir. Untuk pergi ke kampung sebelah saja kebanyakan menggunakan jalur air. Adapun jalur darat, hanya berupa jalan setapak untuk pejalan kaki. Jika barang bawaan banyak maka terpaksa menggunakan sampan atau motor air.


Namun, dari tahun ke tahun, Segedong semakin berbenah. Jalan yang sebelumnya hanya setapak mulai berubah menjadi jalan beton. Yah, meskipun lebarnya hanya 1 meter, bahkan ada yang kurang dari itu. Kendaraan sepeda mulai banyak digunakan, terutama adalah anak-anak sekolah.


Sekarang, jalan-jalan dipelosok Segedong semakin lebar. Bahkan satu dua orang dikampung pun telah memiliki mobil pribadi. Jalur air yang dulunya sering dilewati, kini perlahan mulai dilupakan. Akibatnya sungai atau parit menjadi dangkal bahkan telah dipenuhi rumput liar.

 

Nah, kalau sudah seru ngobrol dengan teman, jangan lupa untuk memesan minuman, biar tenggorokan tidak kering. Kalau di lokale ada dua minuman yang menjadi favorit penulis, yaitu kopi susu light dan macchiato. 


Syahdan, kami semua pun nostalgia dengan kenangan masa lalu yang tak bisa di lupakan. Saat itu, kami semua sedang akan berkunjung kerumah teman yang ada di Kelapa Tinggi. Karena lokasinya cukup jauh untuk berjalan kaki, kami pun mencari tumpangan transportasi air yang ada di pasar.


Dipasar lama, kami menumpang abut-abut (sampan bermesin) yang bisa memuat delapan orang. Satu persatu naik, hingga yang naik terakhir adalah seorang teman dengan berat badan diatas rata-rata. Karena ia naik dengan sedikit melompat, membuat lantainya patah. Sontak kami yang ada disana langsung tertawa.  Beruntung hanya lantainya yang jebol. Kalau badan abut-abutnya, pasti kami akan tenggelam semua.


Dulu, kalau mau nongkrong sekaligus ngopi palingan yang dituju adalah "warung kopi Mak Nya" yang tersebar di pasar Segedong. Sedangkan sekarang sudah banyak pilihan, salah satunya adalah Lokale. Selain minumannya yang lebih kekinian, jaringan wifinya yang lebih kuat membuat tempat yang satu ini ramai diserbu kaula muda.


Tempat Diskusi Mengenai Tugas Juga OK


Kini, tak payah lagi menunggu motor air lewat agar bisa pergi ke Pasar Segedong. Sekarang pun, tidak perlu lagi mesti jauh-jauh ke Pontianak atau Mempawah hanya sekedar mencari tempat nongkrong. Karena di Segedong sudah banyak tempat nyantai yang seru. Di Lokale, saya pribadi lebih senang nyantai dibagian hujung, yang ruangannya semi terbuka.

Besok lusa, mungkin saja ada lagi brand terkenal yang buka cabang disini. Terlebih katanya, di Segedong akan dibangun jalan yang akan tembus langsung ke Kabupaten Landak. Pastinya pembangunan di Kecamatan Segedong akan semakin pesat.

Tabe'...

Wednesday, June 14, 2017

8 Fakta Tentang Kecamatan Segedong


Segedong adalah nama sebuah kecamatan yang berada di kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat. Kecamatan tersebut merupakan pemekaran dari kecamatan Siantan pada tahun 2007. Kecamatan Segedong merupakan kecamatan yang dihuni oleh berbagai etnis, seperti Melayu, Bugis, Cina, Dayak, Madura dan lain-lainnya. Sebagian besar penduduknya adalah berprofesi sebagai petani. Ada beberapa fakta yang mungkin saja layak untuk kita ketahui bersama mengenai Kecamatan Segedong. Berikut delapan fakta mengenai Kecamatan Segedong :

1. Banyak nama tempat yang diawali dengan kata parit

Banyak nama tempat di kecamatan Segedong yang diawali dengan kata parit. Sebagai contoh jalan Parit Bugis, jalan Parit bujur, jalan Parit Ambo’ Pinang, Jalan Parit Lurah dan masih banyak lagi. Hal ini tentu wajar-wajar saja bagi masyarakat Segedong. Karena pemberian nama tersebut tentunya tidak terlepas dari sejarah berdirinya tempat yang dimaksud. Sebelum masuknya proyek jalan, sebagian besar masyarakat didalam melakukan aktivitasnya menggunakan jalur air untuk berpergian dan membawa barang dagangan ketempat lain. Oleh karena itulah, setiap membuka pemukiman baru ataupun sekedar untuk bercocok tanam, masayarakat pada saat dahulu terlebih dahulu membuka akses jalan berupa parit. Hal ini tentu saja mempermudahkan petani dalam membawa hasil pertaniannya.

2. Terkenal akan keripik Pisang

Jika ketapang terkenal akan amplangnya, maka Segedong terkenal akan keripik pisangnya. Mungkin masih banyak yang belum tau kalau keripik pisang Segedong ternyata sangat terkenal di Kota Pontianak. Bahkan dosen saya yang dikampus mengatakan, Jika menyebut nama Segedong maka yang teringat itu adalah keripik pisang dan patlaw nya. Tidak tanggung-tanggung, keripik pisang Segedong tenyata telah dikemas dalam bentuk yang menarik.

3. Pernah disinggahi Sultan Syarif Abdurrahman

Sebelum mendirikan Kota Pontianak, ternyata Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sempat menyusuri Sungai Segedong untuk mencari tempat kediaman baru. Ketika meyusuri sungai, rombonga Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie sampai disebuah tanjung yang sekarang dikenal dengan nama Kelapa Tinggi. Namun Sultan Syarif Abdurrahman Alkadrie mempunyai firasat bahwa tempat tersebut tidak tepat untuk didiami dan akhirnya memutuskan untuk melanjutkan perjalanan.

4. Kebanyakan kebun dipisahkan oleh parit kecil

Ketika memasuki jalan utama kecamatan memang biasa-biasa saja seperti jalan pada umumnya. Namun, setelah memasuki lebih dalam lagi anda akan tekejut dengan banyaknya parit-parit kecil yang harus dilalui. Setiap kurang lebih 25 meter maka harus menyebrangi jembatan yang dibawahnya mengalir parit kecil. Parit-parit tersebut sudah ada sejak lama dan dibuat saat dilakukannya pembukaan lahan. Parit-parit kecil itu berfungsi sebagai pembatas lahan dan untuk mengairi lahan. Dan tidak kalah lebih penting juga, parit tersebut digunakan untuk mempermudah dalam membawa hasil panen dan lain-lainnya.

5. Surganya Buah Tropis

Mengapa saya mengatakan surganya buah tropis ? Hal ini dikarenakan Kecamatan Segedong memiliki ragam jenis buah yang banyak dan tentunya nikmat dilidah. Yang pertama, terdapat berbagai jenis durian dengan nama yang unik-unik. Ada durian dengan nama durian susu karena rasanya yang mirip susu, ada durian gentar bumi karena ukurannya yang besar, ada durian mentega karena warnanya mirip mentega dan banyak lagi yang lainnya. Selain itu ada buah langsat, manggis, rambai, rambutan, berbagai jenis varietas mangga, berbagai jenis varietas jambu, pisang, buah naga dan banyak lagi yang lainnya.

6. Kecamatan terluas ke tiga di Kabupaten Mempawah

Walaupun merupakan daerah pemekaran, ternyata Kecamatan Segedong merupakan wilayah terluas ketiga di Kabupaten Mempawah. Kecamatan terluas pertama di Kabupaten Mempawah yaitu Sadaniang dengan luas 227,27 km2. Yang kedua yaitu kecamatan Mempawah Hilir dengan 191,62 km2 dan yang ketiga yaitu Kecamatan Segedong dengan luas 164 km2.

7. Kelapa adalah komoditi perkebunan yang terbesar

Dibandingkan dengan hasil perkebunan yang lain, kelapa adalah produk perkebunan yang terbesar di Kecamatan Segedong. Hal ini tentu saja di dukung dengan lahan perkebunan yang sebagian besar merupakan perkebunan kelapa. Kelapa yang dibudidayakan kebanyakan merupakan kelapa dalam atau kelapa tinggi. Adanya kelapa ini, tidak hanya memberikan penghasilan terhadap pemilik kebun saja, tetapi juga tehadap para pengusaha kelapa kopra dan pekerjanya (baik itu pemanjat kelapa, pengupas kelapa ataupun yang penyungkil kelapa).

8. Setiap tahun selalu dilaksanakan tradisi Robo'-Robo'

Tidak hanya di daerah Mempawah, pelaksanaan tradisi robo'-robo' di Kecamatan Segedong juga dilaksanakan secara meriah. Lokasi pelaksanaan acara tersebut berada di pasar Segedong yang memang merupakan tempat yang strategis. Untuk memeriahkan acara tersebut, masyarakat menggelar berbagai lomba tradisional dan hiburan seperti jepin, dangdutan, tundang, hingga mendatangkan artis dari ibu kota. Ikut hadir pula para penjual pakaian bekas (lebih dikenal dengan sebutan lelong) yang membuat suasana pasar semakin ramai.