Wednesday, June 15, 2022

Malim Sungai, Penginapan Murah di Jagoi Babang

Meskipun berada di pedalaman dan jauh dari pusat kota, mencari penginapan di Jagoi Babang bukanlah hal yang susah. Disini, setidaknya ada dua tempat penginapan yang akan membuat tidur malam anda terasa nyaman dan aman. Itu yang diketahui, mungkin bisa saja lebih dari jumlah yang diatas. Untuk harganya bagaimana? Tenang saja, pasti aman dikantong dan tidak membuat kita bengong.


Saat itu, waktu sudah menunjukkan pukul 17.30 WIB. Sebentar lagi, matahari akan menyingsing siang dan berganti dengan gelapnya malam. Berhubung perjalanan yang dilalui cukup panjang, kami pun memutuskan untuk mampir disebuah warung kopi, tepatnya didepan kantor Desa Jagoi.


Kedatangan kami yang terlalu sore rasanya kurang pas untuk mengeksplor wilayah Jagoi Babang, terutama mendatangi rumah adatnya. Ingin pulang ke Kota Bengkayang pun rasanya cukup jauh, terlebih tubuh yang sudah terasa letih. Beruntung, pemilik warung menunjukkan kami tempat penginapan yang tak jauh dari lokasi kami bersantai.


Tanpa membuang waktu, saya dan salah satu rekan pergi ke tempat penginapan tersebut. Tapi sayang, saat itu semua kamar sudah penuh, telah di booking para tamu yang nanti malam akan tiba. Kami pun keluar dengan langkah kaki yang gontai.


Setidaknya ada dua kemungkinan jika malam tersebut tidak mendapatkan tempat penginapan. Opsi pertama adalah menginap di masjid yang terdekat, sedangkan yang kedua adalah mutar balik lagi ke Kota Bengkayang, kemudian langsung pulang ke Mempawah. Pupus sudah semua rencana yang katanya ingin bertandang ke Rumah Adat Jagoi Babang atau belanja barang-barang Malaysia. 


Lagi-lagi kami merasa beruntung, disaat ingin memutuskan untuk segera pulang, tiba-tiba datang pemuda setempat yang merekomendasikan sebuah tempat penginapan. Meskipun saat itu sudah merasa sedikit genting, tapi jangan lupa untuk tetap selalu bersyukur.


"Nginap di Malim Sungai saja bang. Tapi disana tidak ada sinyal." Pemuda tersebut menyarankan kepada kami, lengkap dengan lokasi penginapannya. 


Untuk sinyal seluler bagi saya tidak peduli, yang penting kami bisa meluruskan badan, merehatkan tubuh yang sudah terasa letih. Toh, di Jagoi Babang memang terkendala untuk sinyal, hanya ada jaringan telkomsel.


Penginapan Malim Sungai


Tanpa membuang waktu, kami pun segera menuju ke lokasi. Ternyata tidak terlalu jauh, hanya melewati dua jembatan sungai dengan waktu tempuh kurang lebih 3 menit. Dekat, bukan? Ketimbang kami harus pulang ke Kota Bengkayang dan membatalkan semua agenda yang direncanakan.


Setelah ketemu resepsionis, tanpa harus membayar uang muka dulu atau yang lainnya, kami langsung diarahkan ke sebuah kamar. Untuk harga kamar tentunya bervariasi, tergantung budget dan keinginan kita. Ada yang 350 ribu, 150 ribu bahkan yang 60 ribu. 


Penginapan Malim Sunga


Lokasi kamar kami berada dilantai dasar, atau mesti turun tangga dulu untuk sampai dilokasi. Untuk kamarnya cukup legah, apalagi biaya yang kami keluarkan terbilang murah.


Dengan membayar 150 ribu kira-kira fasilitas apa yang didapat? Ini dia:


  • Sepasang ranjang
  • Sepasang handuk
  • 2 botol air mineral
  • 2 sikat gigi dan pastanya
  • Kipas angin
  • Tv
  • Wifi

Karena harga yang kami ambil standar, tentunya fasilitas yang didapat juga kurang. Seperti kamar mandi diluar, tidak dapat sarapan pagi, kamar tanpa ac. Tapi itu sungguh harga yang betul-betul murah, mengingat lokasi penginapan yang berada dipedalaman dan dekat perbatasan. Apalagi saat itu bisa diinapi 3 orang, tinggal dirempetkan saja ranjangnya.


Oh iya, disini juga ada fasilitas karokean. Dibelakang penginapan juga ada kolam renang alami, yaitu Sungai Malim. Airnya berasal dari puncak gunung tertinggi, tanpa pemutih atau kapurit. Selamat mencoba...

Media Sosial yang digunakan:


EmoticonEmoticon