Wednesday, February 6, 2019

Wisata Ke Taman Cinta Pajintan


"Kita sekalian mampir ke Taman Cinta Pajintan, ya". Ajak seorang teman yang sedang saya boncengi.

Saat itu, saya dan kelima teman sedang melakukan perjalanan menuju ke Sambas, menghadiri sebuah acara pernikahan. Karena ajakan tersebut mendadak, saya pun menanyakan kepada teman yang lain apakah mereka setuju. Maklum, agenda tersebut tidak ada dalam perencanaan kami, apalagi perjalanan yang akan kami tempuh masih jauh.

Setelah berdiskusi singkat dipinggir jalan, akhirnya diperoleh keputusan bahwa kami akan mampir ketempat wisata tersebut. Meskipun tempat tujuan utama masih jauh. Dengan mengandalkan google map, kami pun langsung menuju kelokasi.

Untuk sampai disana ternyata tidak semulus yang kami bayangkan. Didalam perjalanan kami sempat kesasar di pusat kotanya. Meskipun sudah menggunakan alat bantu, namun tetap saja teman dibelakang salah menggunakannya. Tetapi itu bukan seutuhnya salah dia, melainkan juga salah saya yang tidak jeli dan tau seluk-beluk Kota Singkawang. Akhirnya, kami pun sedikit menjauh dari tujuan.

Disaat lagi bingung-bingungnya, hujan pun turun membasahi bumi seribu kelenteng. Tidak luput pula, lampion-lampion yang menghiasi jalanan juga ikut basah dan bergoyang-goyang ditiup angin. Kebetulan saat itu akan menjelang imlek, jadi setiap sudut Kota Singkawang dipenuhi oleh ornamen-ornamen yang bernuansa warna merah. Setidaknya, dua kali kami harus berhenti dikarenakan faktor cuaca yang tidak mendukung.

Tidak sampai disitu saja, kami juga harus kejebak macet di Jalan Sudirman. Salah satu faktor penyebabnya adalah karena kondisi jalan yang rusak, berlubang-lubang. Aneh juga masih bisa menemukan jalan yang begituan di Kota Singkawang. Apalagi jalur tersebut menghubungkan ketempat wisata.

Kurang lebih 20 menit dari pusat Kota Singkawang, akhirnya sampai juga di Taman Cinta Pajintan. Tempat wisata ini terletak di Jalan Pajintan, Singkawang Timur. Tulisan 'WATERBOOM' disisi kiri dan 'Taman Cinta' disisi kanan menyambut kedatangan kami. Selain itu, terdapat juga patung keberagaman etnis (Melayu, Dayak, Tionghoa) yang melambangkan keharmonisan. Ketika memasuki pintu gerbang, kami harus berhenti sebentar dulu untuk membayar biaya parkir sebesar Rp. 2.000.

Taman Cinta Pajintan atau nama lainnya Taman Cinta Waterboom Gunung Poteng saat ini menjadi salah tujuan wisata favorit yg ada di Singkawang. Tempat wisata ini mengusung konsep waterboom dan taman yang menjadikannya sangat menarik untuk dikunjungi.

Setelah memarkirkan kendaraan, tanpa menunggu lama lagi kami pun langsung menuju ke loket.  Untuk harga tiket dikenakan biaya sebesar Rp. 40.000. Harga tersebut berlaku untuk setiap harinya, baik weekday maupun weekend. Dengan tiket sekali bayar tersebut, kita sudah bisa menikmati semua wahana dan fasilitas yang ada didalamnya. Namun anda bisa mendapatkan diskon sebesar 50% apabila anda datang  diatas jam 17.00 WIB atau anda merupakan anggota TNI atau Polisi. Selain itu ada juga tiket masuk gratis untuk bayi dibawah umur 2 tahun, anak panti asuhan dan panti jompo. Baik juga ya pihak pengelolahnya.

Pepohonan yang hijau, warna-warni ornamen bunga dan danau yang cukup luas merupakan pandangan pertama ketika masuk didalamnya. Teman-teman yang masuk duluan sudah berjalan cepat menuju salah satu spot yang memang menarik. Disinilah, tugas kami sebagai fotograper bagi mereka dimulai. Hehe.

Tempat pertama yang kami sambangi adalah sebuah jalan disisi kiri, yang lebih mirip sebuah lorong. Dibawahnya, terhampar rumput sintetis yang berwarna hijau. Diatasnya juga bergantung warna-warni daun bunga sintetis. Perpaduan ornamen tersebut memang menjadikan spot ini sangat menarik dan sekilas nuansanya mirip di acara pernikahan.

Sesuai namanya, taman cinta memang banyak memberikan kesan yang indah. Baru saja masuk disini sudah berjumpa gadis cantik dan ia malah menyapa nama saya. Saya pun berdiri kakuh, berusaha mengingat siapakah gerangan tersebut. Wajahnya tentu saja tidak asing, namun saya betul-betul lupa namanya. Hingga pada akhirnya dia menyalami saya dan menyebutkan namanya. Saat itulah saya baru ingat, dia adalah junior saya waktu SMA dulu. Sudah lama kami tidak bertemu, namun disaat bertemu tidak lama.

Selain itu, tempat ini juga sepertinya jadi lokasi CLBK bagi teman saya. Kata dia sih mereka sudah tidak ada lagi hubungan apa-apa. Hanya berteman saja. Namun kenyataannya, mereka berboncengan satu motor dan sering berfoto berduaan (meskipun malu-malu). Emangnya kami anak kecil apa, yang mudah saja dikadalin. Tapi semoga saja hubungan mereka masih bisa dilanjutkan hingga kejenjang pernikahan.

Dan yang tidak kalah penting adalah tempat ini mempererat tali persahabatan kami.


Setelah puas berfoto dan memanjakan teman dengan banyak jepretan, kami pun melanjutkan kembali perjalanan, menyusuri lorong tersebut. Dihujung lorong terdapat playground yang banyak terdapat anak-anak. Namun itu bukanlah tujuan, kami pun belok ke arah kanan menuju arah danau.

Tidak butuh waktu lama, akhirnya tibalah kami ditepian danau. Ditengah danau terdapat sebuah gazebo yang berbentuk kuil. Dominasi warna merah dan kuning memberikan kesan ceria setiap pengunjung yang melihatnya. Di sebelah selatan danau tampak Gunung Poteng yang diselimuti kabut tipis. Maklum baru selesai hujan.

Ada banyak taman dan kursi santai yang disediakan di pinggiran danau. Salah satunya adalah taman dengan bentuk love. Selain itu, ada juga ikan hiu yang nyangkut dan dinosaurus yang satu-satunya masih bertahan hidup di Kota Singkawang. Hehe.





Belum puas menikmati keindahan alamnya, tiba-tiba awan hitam menyerang kami dengan peluru airnya. Seketika tawa dan kebahagian hilang, dibasuh oleh tembakan air tersebut. Kami pun berlari, menuju gazebo yang terdekat.

Tidak ada yang bisa kami lakukan saat itu, kecuali melihat tetesan air hujan dan kegembiraan anak kecil yang berada dikolam. Kebetulan gazebo kami persis berada di area water playground. Sebuah tempat yang menyediakan berbagai wahana, seperti seluncuran, rumah atau kastil buatan dan yang lainnya.

Meskipun Lagi Hujan Namun Mereka Tetap Menikmatinya

Melihat hujan yang tidak kunjung redah, saya pun mencoba untuk berjalan dibawah kanopi panjang yang ada dipinggiran kolam. Sama seperti tempat yang lainnya, diarea ini juga dihiasi oleh daun dan bunga-bunga sintetis. Beberapa orang dewasa juga terlihat berteduh dibawah sini.

"Kita mandi saja, yok". Ajak salah satu teman ketika saya balik ke gazebo.

Mendengar ajakan tersebut saya langsung tertawa. Yang benar saja mau mandi disini, tanpa ada persiapan apa pun. Seandainya ingin sekalian mandi disini kenapa tidak bilang dari awal, kan bisa beli celana bola dipedagang depan. Ajakan tersebut saya tolak dengan pertimbangan tidak ada celana basah.

"Kita sudah bayar mahal namun tidak menikmati fasilitas dan wahananya, kan rugi jadinya". Teman yang mengajak tadi kembali memberikan argumennya.

Salah satu teman mulai mengangguk, mengiyakan argumen barusan. Ini nih, kalau sudah berurusan dengan untung rugi, susah untuk dinego lagi. Dengan mempertimbangkan hal tersebut dan kami liburan juga jarang, selain itu hari juga masih hujan, maka diputuskanlah akan mandi. Adapun syaratnya, semuanya harus ikut mandi (meskipun pada kenyataannya ada satu teman yang tidak menceburkan diri).

Berhubungan ada membawa celana jeans pendek, jadi itulah yang bisa digunakan. Saya pun berlari menerobos rintikan hujan, dan menceburkan diri didalam kolam. Saat itu juga lutut terasa sakit, karena harus terbentur dengan dasar kolam. Saya pun sedikit mengeluh, menahan rasa sakit akibat tidak hati-hati.

"Ayo turun, jangan ingkar janji". Teriak saya yang sudah duluan didalam kolam.

Bukannya menjawab ia, mereka malah mentertawakan saya. Awas saja kalau mereka tidak menepati janjinya. Tak jewer nanti telinganya. Tidak perlu waktu lama, mereka pun berlarian satu persatu, terjun dan membasahkan pakaian yang digunakannya.

Selamat datang dikolam renang anak-anak. Hihihi.

Water playground Taman Cinta Pajintan memiliki beberapa wahana yang bisa dinikmati. Seperti ember tumpah, kastil buatan dan seluncurun/perosotan (water slide). Untuk seluncurannya sendiri ada empat jenis. Yang pertama adalah seluncuran dengan jenis race (balap). Dimana seluncuran ini memiliki banyak jalur yang bisa digunakan para pengunjung untuk saling berlomba. Yang kedua adalah seluncuran dengan jenis family (keluarga). Dimana seluncuran ini memiliki ukuran lebar yang cukup besar untuk bermain keluarga. Disini pengunjung bisa berseluncur dengan menggunakan pelampung yang disediakan pihak pengelola. Yang ketiga adalah seluncuran dengan jenis tertutup atau lorong. Yang terakhir adalah seluncuran dengan jenis singgle atau satu jalur saja.


Karena ketinggian air disini kurang lebih hanya 60 cm saja, saya pun mesti berjalan dengan cara beringsut. Jangan tanyakan untuk berenang, karena sudah pasti tangan akan sering menyentuh dasar kolam. Kecuali yang berenang adalah anak kecil.

Melihat yang lainnya berseluncuran, membuat saya juga ingin melakukannya. Saya pun berjalan dengan susah payah menuju ke seluncuran dengan desain kepala naga tersebut. Sebenarnya sedikit malu karena dipandang tante-tante yang sedang menjaga anaknya. Tapi kenapa pula mesti malu, toh kita disini masuknya bayar. Atau mungkin tantenya.....sssttt! Ah sudahlah.

Untuk sampai ke puncak, para pengunjung harus menaiki anak tangga. Namun dikarenakan seluncurannya tidak terlalu tinggi, jadi hanya sebentar saja untuk sampai disana.

Saya pun bersiap-siap, berdiri didepan jalur yang berwarna kuning. Satu dua orang yang berada disamping sudah meluncur dan malah sudah sampai dibawah sana. Hingga tibalah saatnya saya, dengan keyakinan penuh bahwa permainan ini akan sangat menyerukan. Namun apa daya, saya malah tersangkut-sangkut diseluncuran akibat menggunakan celana jeans. Dengan bantuan dorongan tangan, saya berusaha agar segera tiba diujung.

Agar tetap menikmati, saya pun lebih memilih untuk berendam di air. Sambil sesekali menuju ke ember tumpah. Selain itu, juga bermain pelampung yang disediakan secara gratis. Kebahagiaan itu kita yang menentukan.

Efek Menggunaka Celana Jeans, Jadi Hanya Bisa Begini Saja
Berhubung hujan sudah mulai redah, kami pun memutuskan untuk segera naik. Meskipun sebelumnya saya merasa berat hati, masih ingin berlama-lama bermain diair.

Di Taman Cinta Panjintan terdapat berbagai fasilitas yang akan akan memudahkan pengunjung. Seperti mushollah, penginapan dan villa serta restoran. Selain itu, terdapat juga air mancur yang bisa menari.



Banyak lokasi di wisata ini yang tidak sempat kami sambangi. Mau diapakan lagi, karena saat itu memang sudah sore dan tujuan kami juga masih jauh. Namun meskipun begitu, kami menyempatkan diri untuk pergi ke seberang danau.

Banyak tempat yang tidak kalah menariknya ketika tiba diseberang. Seperti taman bambu, taman love love, dan patung binatang dengan warna keemasan. Selain itu terdapat juga wahana ombak buatan. Tapi sayang, wahana tersebut hanya buka dihari minggu saja.




Lokasi Wahana Ombak Buatan

Media Sosial yang digunakan:


EmoticonEmoticon